Manusia dilahirkan ke dunia dengan kemampuan yang
berbeda beda itu sangat benar adanya. Jadi kalau anak mendapat nilai jelek
dalam salah satu pelajaran jagan dimarahi ya mungkin itu memeng bukan
keahliannya dia. Ini nih menurut bapak Howard Gardner ada 8 jenis kecerdasan
lho. Dan yang lebih kerennya lagi setiap manusia punya ke8nya tapi tentunya ada
yang lemah dan ada yang lebih kuat. Yuk kita lihat apa saja sih 8jenis
kecerdasan itu.
Kecerdasan Linguistik (Word Smart). Kecerdasan yang melibatkan
kemampuan berbahasa. Seorang anak dengan kecerdasan linguistik menonjol
umumnya senang mendengarkan cerita, senang bercerita, senang bermain peran, dan
permainan
yang berhubungan dengan kata-kata.
Stimulasi: Ajak anak main tebak-tebakan, misalnya tentang ciri-ciri
binatang. “Ada binatang, suaranya guk guk, warna bulunya putih. Kamu sayang
sekali padanya. Binatang apa itu, ya?”
Anak bisa menjadi penulis, wartawan, pengacara, penyiar radio, pembawa
acara atau ahli di bidang pemasaran.
Coba! Duduk berhadapan dengan anak, lalu berceritalah tentang apa yang
telah dilakukannya hari ini bergantian dengan Anda.
Kecerdasan Logika-Matematika (Number Smart). Kecerdasan yang
melibatkan kemampuan menganalisis masalah secara logis, menemukan atau
menciptakan rumus-rumus atau pola matematika, dan menyelidiki sesuatu secara
ilmiah. Anak-anak dengan kecerdasan logika-matematika yang tinggi
memperlihatkan minat besar pada kegiatan eksplorasi, cerewet bertanya tentang
berbagai fenomena, dan menuntut penjelasan logis dari setiap pertanyaannya.
Stimulasi: Mulailah berhitung. Manfaatkan jari tangan, orang yang sedang
berbaris, atau apa saja. Arahkan perhatian anak pada angka dan pola yang ada di
sekitarnya. Gunakan manik-manik berwarna untuk membuat pola sederhana yang
dapat ditiru anak. Misalnya, susun biru-merah-kuning-hijau, lalu biarkan anak
melanjutkan dengan pola yang sama.
Anak bisa menjadi ilmuwan, dokter atau ekonom.
Coba! Buat semacam gerai toko dengan memanfaatkan barang-barang di
rumah, termasuk mainannya. Ajak anak bermain peran sebagai pedagang dan
pembeli.
Kecerdasan Visual-Spasial (Picture Smart). Kecerdasan yang melibatkan
kepekaan mengobservasi dan kemampuan berpikir dalam gambar. Kecerdasan
ini memungkinkan anak membayangkan bentuk-bentuk geometri atau tiga dimensi
dengan lebih mudah. Biasanya, anak menyukai kegiatan bermain puzzle,
menggambar, bermain balok, mencari jalan paling tepat, serta menghabiskan waktu
luang untuk melamun.
Stimulasi: Biarkan anak bereksplorasi saat ia menggambar. Gunakan kapur,
plastisin, cat air atau krayon dengan berbagai alat bantu seperti sikat, gunting,
tangan dan kaki, bahkan sayuran untuk menggambar atau mencetak gambar. Ajak
anak berdiskusi tentang hasil karyanya, termasuk tekstur, warna dan ukurannya.
Anak bisa menjadi arsitek, seniman, ahli mesin, animator, desain
komputer grafis, atau fotografer.
Coba! Ajak anak memilih sebuah gambar, misalnya dari majalah
lama, Gunting secara acak, lalu minta dia menyusunnya sehingga menjadi gambar
yang utuh kembali.
Kecerdasan Musikal (Music Smart). Kecerdasan yang melibatkan
kemampuan berpikir atau mencerna musik, menggunakan musik sebagai sarana
berkomunikasi, menginterpretasikan bentuk dan ide musikal, serta menciptakan
pertunjukan dan komposisi yang ekspresif. Anak yang memiliki kecerdasan ini
sensitif terhadap suara, struktur musik dan ritme. Ia kemungkinan bagus saat
menyanyi atau memainkan instrumen musik.
Stimulasi: Bangkitkan minat anak untuk mengenali dan merespon aneka
suara yang dia dengar sehari-hari, misalnya suara bel pintu atau suara telepon.
Anda juga bisa memperdengarkan suatu irama tepuk tangan, lalu lihat apakah anak
dapat mengulang irama tepukan Anda tadi? Atau, dia berminat membuat irama tepuk
tangan untuk Anda tiru.
Anak bisa menjadi komposer, penata musik, musisi, atau guru musik.
Coba! Buat alat musik sederhana dengan benda-benda yang ada di rumah.
Misalnya ember plastik dan sendok kayu sebagai drum dan alat pemukulnya. Kurang
menantang? Buat seperangkat alat musik dan mainkan bagai sebuah orkes simfoni.
Kecerdasan Gerak Tubuh (Body Smart).
Disebut juga kecerdasan kinestetik, melibatkan kemampuan mengontrol gerakan,
keseimbangan, ketangkasan dan keanggunan dalam bergerak. Anak-anak dengan
kecerdasan gerak tubuh di atas rata-rata, senang bergerak dan menyentuh sesuatu
dengan tangkas dan cepat. Keterampilan motorik halus dan kasarnya baik. Bisa
dibilang, anak mengeksplorasi dunia dengan otot-ototnya.
Stimulasi: Sikap menghargai dan memanfaatkan tubuh yang baik, terbentuk
melalui pengalaman yang diperoleh sejak dini. Beri anak kesempatan untuk
mengembangkan kepercayaan terhadap kemampuan tubuhnya dengan mengajaknya ke
tempat-tempat yang aman untuk berksplorasi, baik dengan berjalan, berlari,
berayun, memanjat, melompat, merangkak, maupun berenang.
Anak bisa menjadi penari, atlet, koreografer, aktor/aktris, guru
olahraga, pelatih drama, mekanik, atau ahli bedah.
Coba! Perdengarkan musik favorit anak, lalu menarilah bersamanya sambil
bertepuk tangan, mengangkat atau menghentakkan kaki dan berputar.
Kecerdasan Interpersonal (People Smart). Kecerdasan yang
melibatkan kemampuan memahami dan berkomunikasi dengan orang lain, serta
melihat perbedaan orang lain dari segi suasana hati, temperamen dan motivasi.
Anak dengan kecerdasan interpersonal yang menonjol, cenderung lebih baik
dan mudah menjalin interaksi sosial, serta sangat sensitif terhadap perasaan
orang lain. Selain itu, dia juga berpeluang menjadi pemimpin di kelompoknya.
Stimulasi: Bantu anak mengembangkan jenis kecerdasan ini, misalnya
dengan berbicara tentang perasaan Anda atau orang lain. Katakan padanya, “Nenek
sedang sedih, Nak. Jadi, jangan dulu mengajaknya bermain boneka
ya.”
Anak bisa menjadi pengajar, pekerja sosial, konselor, politisi, atau
mediator.
Coba! Bacakan buku cerita favorit anak. Tanyakan padanya apa yang
dirasakan oleh karakter dalam cerita dan mengapa si tokoh merasa
demikian.
Kecerdasan Intrapersonal (Self Smart). Kecerdasan yang melibatkan
kemampuan memahami diri sendiri, mengetahui siapa dirinya, apa yang ingin ia
lakukan, bagaimana reaksi diri terhadap suatu situasi, dan memahami situasi
seperti apa yang sebaiknya dihindari. Beberapa ciri anak dengan kecerdasan
intrapersonal di atas rata-rata adalah tahu apa yang dapat dan tidak dapat
dilakukan dalam lingkungan sosial, dan tahu siapa orang yang tepat untuk
dimintai bantuan.
Stimulasi: Anak Anda butuh bantuan untuk memahami apa yang dia rasakan.
Coba kaitkan tingkah lakunya yang tampak oleh Anda dengan kejadian yang mungkin
menjadi pemicunya. Misalnya, “Kamu hentak-hentakkan kakimu karena kamu marah,
ya. Apakah ini karena Toni mengambil mobil-mobilanmu?”
Anak bisa menjadi wiraswasta atau filsuf.
Coba! Gambar sesuatu yang bisa mewakili apa yang Anda rasakan. Minta
pula si kecil melakukan hal yang sama. Bandingkan dan bahas gambar-gambar
tersebut.
Kecerdasan Naturalis (Nature Smart). Kecerdasan ini berkaitan
dengan kemampuan merasakan bentuk-bentuk dan menghubungkan elemen-elemen
yang ada di alam. Anak-anak dengan kecerdasan naturalis yang menonjol memiliki
ketertarikan yang besar terhadap lingkungan alam sekitarnya, termasuk binatang.
Mereka tidak takut atau jijik untuk memegangnya, sejak usia dini.
Stimulasi: Perlihatkan pada anak proses tumbuh kembang makhluk hidup,
misalnya kacang hijau menjadi tauge, atau ulat menjadi kupu-kupu. Lebih baik lagi
bila Anda bisa memberinya suatu lahan atau pot agar si kecil bisa menanam dan
memelihara sendiri satu tanaman dari benihnya, serta tahu apa yang dibutuhkan
tanaman untuk tumbuh.
Anak bisa menjadi ilmuwan atau ahli konservasi alam.
Coba! Ajak balita berjalan-jalan di taman kota, kebun raya, pantai
atau tempat lain yang memiliki aneka ragam makhluk hidup. Beritahu nama-namanya
dan ajak anak mengenalinya lebih jauh.
Gimana gimana anak bapak ibu punya kecerdasan yg
mana nih..?? ingat jangan paksa anak ke hal yang bukan bidangnya lho ya…